Breaking News
- Tulang yang Kuat, Hidup yang Sehat: Mengungkap Rahasia Kesehatan Tulang yang Opt
- Mengatasi Osteoporosis: Strategi dan Solusi untuk Meningkatkan Kesehatan Tulang
- Tulang yang Sehat, Masa Depan yang Cerah: Mengenal Faktor Risiko dan Cara Mencegah Penyakit Tulang
- Lansia Sehat, Hidup Bahagia: Mengungkap Rahasia Kesehatan Lansia yang Optimal
- Mengatasi Tantangan Kesehatan Lansia: Solusi dan Inovasi untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia
- Menghadapi Masa Emas dengan Sehat: Tips dan Strategi untuk Meningkatkan Kesehatan Lansia
- Air yang Teracuni: Mengungkap Sumber dan Dampak Polusi Air di Indonesia
- Krisis Air: Bagaimana Polusi Air Mengancam Kehidupan di Bumi
- Menghadapi Bahaya yang Tidak Terlihat: Dampak Polusi Air pada Kesehatan Manusia
- Mengungkap Taktik Rahasia Gresini Racing dan Federal Oil untuk MotoGP 2025
Eksplorasi Alternatif: Destinasi Non-Restoran yang Harus Dikunjungi Saat Berlibur
Eksplorasi Alternatif: Destinasi Non-Restoran yang Harus Dikunjungi Saat Berlibur

Keterangan Gambar : Ilustrasi supermarket. Foto: Freepik.com/mrsiraphol
smkn1tamora.sch.id, Jakarta - Saat sedang pergi liburan, tempat yang paling dituju wisatawan biasanya restoran, rumah makan, atau pusat kuliner yang menyajikan hidangan khas setempat. Padahal ada tempat lain yang sebenarnya lebih layak dikunjungi tanpa menguras banyak uang.
Seorang pengelana bernama Jamie Davis Smith mengaku termasuk orang yang ketat soal uang saat bepergian. Ia lebih memilih mengunjungi pasar swalayan untuk belanja makanan sekaligus mengetahui makanan apa saja yang umum di daerah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan,
klik di sini
"Meski sekarang keuangan sudah lebih baik (dibanding ketika pertama kali bepergian), saya tetap mengunjungi pasar swalayan ke mana pun saya pergi. Di sinilah saya bisa bertemu banyak warga lokal, bahkan di tempat yang penuh wisatawan sekali pun. Saya akan bertanya pada sesama pembeli atau kasir apa saja yang perlu dibeli dan tempat-tempat yang perlu disinggahi," tulisnya di HuffPost.
BACA JUGA
3 Tips untuk Introvert Menghadapi Liburan Akhir Tahun
Tiket.com Bikin Diskon Tanggal Muda, Manfaatkan Dua Momentum Libur Berdekatan
Jadi paling cepat dalam menerima isu terhangat dengan Newsletter Tempo
?
Pengalaman antropologis
Michael Sound, salah satu pendiri Travel Insighter, sudah pernah mengunjungi 106 negara. Ia pun selali menjadikan pasar swalayan sebagai tempat wajib mampir.
"Mengunjungi pasar swalayan selalu menjadi pengalaman antropologis. Banyak produk yang dipajang di rak sehingga pilihan di sana jadi yang terbaik untuk memahami nilai-nilai warga lokal," jelasnya.
BACA JUGA
Golden Week Awal Oktober, Turis Cina Banyak yang Liburan di Dalam Negeri Saja
Saran Psikolog buat yang Senang Ikuti Tren Lakukan Hiburan, Jangan Cuma FOMO
Tak cuma tempat belanja, pasar swalayan juga dinilai sebagai penghubung dengan budaya lokal. Tempat tersebut selalu memberi gambaran tentang kehidupan warga lokal dan menyenangkan, menurut Abdellah Bouraihan, pemandu wisata di Maroko yang rutin membawa kelompok yang dipandunya berkunjung ke pasar swalayan setempat.
Menurutnya, kunjungan itu penting untuk memahami budaya setempat. Ia juga menilai pasar swalayan bisa menjadi acuan pilihan kuliner.
"Jenis roti, bumbu dan rempah, buah zaitun di toserba Maroko bukan hanya menunjukkan pilihan kuliner lokal tapi juga perpaduan tradisi dan kehidupan modern," ujarnya.
Memahami tren demografi
Davis menjelaskan kampung halamannya di Washington DC, Amerika Serikat, banyak terdapat populasi Etiopia. Jadi, ketika belanja di swalayan di kotanya, ia juga akan menemukan makanan dan bumbu-bumbu khas Etiopia. Ketika liburan ke Sydney barat di Australia, ia memperhatikan banyak toserba yang menyediakan sudut makanan halal karena banyaknya imigran dari Afganistan.
Pilihan Editor: Libur Nataru, Pakar Ingatkan untuk Tetap Menjaga Kesehatan Jantung