Breaking News
- Tulang yang Kuat, Hidup yang Sehat: Mengungkap Rahasia Kesehatan Tulang yang Opt
- Mengatasi Osteoporosis: Strategi dan Solusi untuk Meningkatkan Kesehatan Tulang
- Tulang yang Sehat, Masa Depan yang Cerah: Mengenal Faktor Risiko dan Cara Mencegah Penyakit Tulang
- Lansia Sehat, Hidup Bahagia: Mengungkap Rahasia Kesehatan Lansia yang Optimal
- Mengatasi Tantangan Kesehatan Lansia: Solusi dan Inovasi untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia
- Menghadapi Masa Emas dengan Sehat: Tips dan Strategi untuk Meningkatkan Kesehatan Lansia
- Air yang Teracuni: Mengungkap Sumber dan Dampak Polusi Air di Indonesia
- Krisis Air: Bagaimana Polusi Air Mengancam Kehidupan di Bumi
- Menghadapi Bahaya yang Tidak Terlihat: Dampak Polusi Air pada Kesehatan Manusia
- Mengungkap Taktik Rahasia Gresini Racing dan Federal Oil untuk MotoGP 2025
Pemerintah Lumajang Tutup Pasar Hewan Pasca Kasus PMK Merebak
Pemerintah Lumajang Tutup Pasar Hewan Pasca Kasus PMK Merebak

Keterangan Gambar : Pemerintah Lumajang tutup pasar hewan akibat imbas penyakit PMK (smkn1tamora.sch.id/Rifqi Danwanus)
Lumajang, smkn1tamora.sch.id - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Lumajang cukup tinggi, sehingga membuat pemerintah setempat mengambil kebijakan untuk menutup seluruh pasar hewan.
Penutupan pasar hewan itu, dalam rangka upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus PMK. Selain itu, pemerintah juga menggencarkan vaksinasi secara door-to-door langsung ke rumah para peternak.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, selama tiga bulan terakhir terdapat 1.000 sapi yang terjangkit penyakit PMK, dengan 77 di antaranya mati.
BACA JUGA
PMK Capai 686 Kasus, Pasar Hewan di Jombang Ditutup
Penutupan pasar hewan dilakukan Pemerintah Lumajang hingga 31 Januari 2025. Keputusan tersebut diambil sebagai langkah memutus mata rantai penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Disinyalir virus PMK mulai parah kembali, sehingga mau tidak mau pasar ditutup sementara sampai 31 Januari 2025," kata Kepala UPT Puskeswan Pasirian DKPP Lumajang Totok Suprayitno kepada awak media, Selasa (21/1/2025).
Selain penutupan pasar hewan, petugas juga melakukan vaksinasi secara door-to-door ke rumah-rumah peternak. Sasaran vaksinasi tersebut yakni pada wilayah-wilayah yang terdata belum terpapar PMK. Sementara, bagi wilayah yang ternaknya banyak terpapar PMK, petugas melakukan pengobatan terhadap sapi-sapi yang sakit.
"Kita juga jalan untuk vaksinasi yang sasarannya daerah yang belum terpapar PMK," katanya.
BACA JUGA
Berantas PMK, Kementerian Pertanian Lakukan 49.000 Vaksinasi di 16 Provinsi
Selain upaya tersebut, petugas turut memberikan imbauan untuk menjaga kebersihan kandang dan ternak. Selama paparan penyakit PMK masih tinggi, petugas menghimbau warga untuk tidak mendatangkan sapi baru ke dalam kandang agar paparan penyakit PMK tidak semakin meluas.
PMKPenyakit Mulut dan KukuPenyakit PMKLumajang