Breaking News
- Tulang yang Kuat, Hidup yang Sehat: Mengungkap Rahasia Kesehatan Tulang yang Opt
- Mengatasi Osteoporosis: Strategi dan Solusi untuk Meningkatkan Kesehatan Tulang
- Tulang yang Sehat, Masa Depan yang Cerah: Mengenal Faktor Risiko dan Cara Mencegah Penyakit Tulang
- Lansia Sehat, Hidup Bahagia: Mengungkap Rahasia Kesehatan Lansia yang Optimal
- Mengatasi Tantangan Kesehatan Lansia: Solusi dan Inovasi untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia
- Menghadapi Masa Emas dengan Sehat: Tips dan Strategi untuk Meningkatkan Kesehatan Lansia
- Air yang Teracuni: Mengungkap Sumber dan Dampak Polusi Air di Indonesia
- Krisis Air: Bagaimana Polusi Air Mengancam Kehidupan di Bumi
- Menghadapi Bahaya yang Tidak Terlihat: Dampak Polusi Air pada Kesehatan Manusia
- Mengungkap Taktik Rahasia Gresini Racing dan Federal Oil untuk MotoGP 2025
Tabu Mematahkan Spaghetti: Perspektif Makanan di Italia
Tabu Mematahkan Spaghetti: Perspektif Makanan di Italia

Keterangan Gambar : Ilustrasi aneka pasta. Freepik.com/Azerbaijan_stokers
smkn1tamora.sch.id, Jakarta - Di Italia, pasta lebih dari sekadar makanan. Pasta adalah bagian penting dari budaya dan tradisi mereka yang sudah ada sejak lama. Salah satu aturan yang tidak boleh dilanggar dalam makan pasta adalah tidak mematahkan pasta atau spaghetti sebelum merebusnya.
Hal ini mungkin terdengar aneh, tapi di Italia, ini dianggap tidak sopan. Kenapa bisa begitu? Dilansir dari berbagai sumber, inilah alasannya:
Pasta adalah cerminan budaya Italia
Pasta di Italia sangat beragam, dengan setiap daerah memiliki variasi pasta yang berbeda. Mulai dari bentuk, tekstur, hingga bahan yang digunakan, pasta di Italia mencerminkan budaya dan sejarah setiap wilayah.
Beberapa pasta dibuat dengan tangan, ada juga yang diproduksi menggunakan mesin. Bahkan, menurut More Time to Travel, jenis pasta yang digunakan bisa berbeda tergantung wilayah, seperti pasta dengan bahan dasar tepung atau telur, serta bentuk yang berbeda-beda.
Pasta biasanya disajikan sebagai hidangan pembuka atau primo, bukan sebagai hidangan utama. Dalam tradisi makan Italia, pasta harus dimakan dengan cara yang sesuai dengan aturan, yaitu dengan menghargai bentuk dan tekstur pasta tersebut.
Mematahkan pasta, terutama jenis pasta panjang seperti spaghetti, dianggap merusak bentuknya yang sudah didesain dengan cermat. Pasta yang patah tidak hanya merusak keindahan makan, tetapi juga menyinggung tradisi yang sudah ada sejak lama.
Mematahkan pasta melanggar etika
Menurut Pasta Etiquette, cara makan pasta di Italia juga diatur dengan sangat teliti. Misalnya, pasta tipis seperti spaghetti sebaiknya diputar di garpu. Mematahkan spaghetti tidak hanya merusak tekstur pasta, tetapi juga menghilangkan elemen keanggunan dalam cara makan tersebut.
Sebagian besar orang Italia sangat menjaga aturan ini dan lebih memilih untuk menggulung pasta di garpu, dengan dua atau tiga helai pasta dalam setiap gigitan. Bahkan, meskipun ada kecenderungan beberapa orang di luar Italia menggunakan sendok untuk membantu memutar pasta, ini dianggap tidak sopan.
Di Italia, menggunakan sendok saat makan pasta adalah hal yang jarang dilakukan, kecuali untuk pasta dalam bentuk yang lebih lebar seperti ravioli, yang memang lebih cocok dimakan dengan sendok. Mematahkan pasta juga akan membuatnya lebih sulit untuk dimakan dengan cara yang benar, mengurangi rasa hormat terhadap hidangan tersebut.
Menghargai kesesuaian pasta dengan saus
Alasan lain mematahkan pasta dianggap tidak sopan adalah karena setiap jenis pasta di Italia memiliki cara makan yang berbeda sesuai dengan saus yang dipasangkan.
Pasta yang lebih lebar, seperti lasagna, lebih baik dipotong dengan pisau, sementara pasta yang lebih tipis, seperti spaghetti, dimakan dengan cara digulung di garpu. Dilansir dari Eating Around Italy, beberapa pasta juga disajikan dalam sup atau dengan bahan lain, seperti pasta e fagioli (pasta dengan kacang), di mana pasta akan ditambahkan ke dalam sup tanpa dipatahkan.
Pasta dan saus memiliki hubungan yang erat. Pasta yang lebih tipis seperti spaghetti umumnya dipasangkan dengan saus ringan, sementara pasta yang lebih tebal cocok dengan saus yang lebih berat. Mematahkan pasta dianggap akan mengurangi pengalaman menikmati saus yang menyatu sempurna dengan setiap bentuk pasta. Ini juga mengurangi kenikmatan dari perpaduan rasa yang sudah dirancang khusus.
Mematahkan pasta di Italia bukan hanya soal pelanggaran etika, tetapi juga merupakan penghormatan terhadap tradisi kuliner yang sudah ada selama berabad-abad. Pasta adalah bagian penting dari identitas budaya Italia, dan cara makan pasta dengan benar menunjukkan rasa hormat terhadap sejarah dan keindahan makan yang sudah ada dalam tradisi mereka.
Untuk itu, jika berkunjung ke Italia, jangan pernah mematahkan pasta, terutama yang panjang seperti spaghetti, dan nikmati pasta sesuai dengan adab makan yang telah diturunkan dari generasi ke generasi.
Pilihan Editor: Tips Memilih Restoran di Italia Menurut para Koki
Baca berita dengan sedikit iklan,
klik di sini
BACA JUGA
12 Etika Makan Pasta dalam Budaya Italia
Traveling ke Italia, Hindari 4 Kesalahan saat Memasan Makanan di Sana
Jadi paling cepat dalam menerima isu terhangat dengan Newsletter Tempo
?